Senin, 28 Januari 2013

art mission germany



berlin, Jerman.

art mission's team UNJ-Germany 2012

              Jerman sebuah negeri di eropa barat yang memiliki kharismatik yang sangat luar biasa. banyak orang bermimpi untuk bisa datang dan melihat indahnya negara tersebut, termasuk saya yang pernah memiliki mimpi untuk dapat mengunjungi nergara-negara eropa dengan kemampuan menari saya dan tanpa dipungut bayaran untuk dapat pergi kesana. ternyata impian saya tersebut menjadi kenyataan. negara eropa yang pertama kali saya datangi adalah Jerman. 
               Awalnya saya tidak mengetahui kalau ada misi budaya dari universitas saya untuk ke jerman. dosen saya, bapak Ida Bagus Sudiasa menyuruh saya untuk mengirim CV ke email beliau tanpa memeberitahukan maksud dan tujuannya. malamnya saya kirim cv saya melalui email dan dibalas oleh beliau untuk melengkapi pengalaman berkesenian. setelah saya lengkapi tidak ada jawaban atau balasan lagi dari beliau. saya bingung dan saya berfikir mungkin disimpan untuk data beliau. setelah 1 minggu dari pengiriman cv, saya dan teman-teman saya yang disuruh mengirimkan cv juga dikumpulkan untuk rapat kecil diberitahukan maksud dan tujuan dari cv tersebut. beliau menjelaskan bahwa DIKTI mau mengadakan misi budaya ke jerman dan UNJ diundang sebagai salah satu universitas yang ikut serta. tetapi misi budaya ini tidak cuma-cuma diberikan oleh dikti, banyak prosedur yang harus dilakukan dan sebelumnya kita pun dilombakan dengan beberapa Universitas lainnya. latihan dimulai sekitar bulan maret, strategi ini dilakukan oleh dosen saya untuk menyiapkan lebih awal sebelum lomba. yang memulai latihan adalah dari kami sebagai mahasiswi tari. awalnya latihan ini dilakukan sembunyi-sembunyi setiap selasa-rabu-jumat malam selesai perkuliahan. yang sudah latihan dari awal adalah saya, junesya, widya, dan firda. kami tidak mengetahui bagaimana penyeleksian tersebut, yang jelas setiap dosen pasti mengetahui dan memiliki alasan yang kuat akan hal tersebut. setelah beberapa bulan kami berlatih sembunyi-sembunyi, akhirnya sekitar bulan mei dilakukan penyeleksian terbuka guna mengetahui kepastian siapa mahasiswa yang terpilih. kami berempat yang telah berlatih sebelumnya pun masih dapat berpeluang tidak terpilih karena saingan dari mahasiswa-mahasiswa yang lainnya bagus-bagus dan kuat. setelah diumumkan dan melalui surat resmi dari Kajur dan Sekjur, alhamduillah akhirnya kami berempat tetap terpilih dan ditambah dengan personil baru yaitu annisa. mulai dari saat itu latihan mulai terbuka tetapi masih disembunyikan tujuan dari latihan tersebut, karena belum pasti kami menang lomba dgn universitas lainnya. 

                     kami menyiapkan 3 tarian, yaitu tari kebyar kipas dari Bali dengan koreografer Ida Bagus Sudiasa, Tari Angin Mamiri dari Sulawesi Selatan dengan koreografer B. Kriostiono Soewardjo, dan Tari Mambri dari Papua dengan koreografer Ida Bagus Sudiasa. persiapan tersebut sudah matang dari segi geraknya, tinggal penyatuan dengan musik dan tunggu hasil undangan audisi dari DIKTI yang dilaksanakan di Jogjakarta. kami mengirimkan rekaman video latihan gabungan musik-tari sebagai modal audisi di jogjakarta. setelah audisi, hasilnya diumumkan beberapa minggu kemudian. tiba saat pengumuman tersebut, dan alhamdulillah UNJ lolos audisi untuk misi budaya ke jerman tahun 2012 ini. kami sebagai mahasiswa yang sudah berlatih dari jauh-jauh hari dan telah mempersiapkan dengan semaksimal mungkin sangat bersyukur dengan pengumuman tersebut. setelah diumumkan, kami sebagai team dari UNJ rutin berlatih gabungan untuk memaksimalkan penampilan kami di jerman nanti. latihan, rapat gabungan antara dosen dan mahasiswa disertai dengan pengumpulan berkas-berkas untuk visa dilakukan bersama-sama dan saling membantu. banyak hal-hal yang menarik dan unik yang menyertai pengalaman kami selama persiapan ke jerman di Jakarta. mulai dari foto untuk visa yang ditolak dan akhirnya dari kami ada yang foto hingga 3x ditempat yang berbeda, alhasil kedutaan jerman menerima foto visa yang dilakukan di fuji film 7eleven dekat dengan kedutaan . awalnya kami direncanakan berangkat pada tanggal 7 oktober hingga 17 oktober 2012, dikarenakan ada beberapa masalah yaitu paspor dari beberapa team dosen tidak dapat selesai tanggal tersebut dikarenakan adanya perubahan sistim dari kedutaan, akhirnya keberangkatan pun diundur menjadi tgl 10 oktober 2012. visa yang sudah jadi dan siap berangkat tgl 7 oktober hanyalah visa dari 6 mahasiswa musik dan tari saja, yaitu saya, junes, widya, rama, kabul dan tomy. 
persiapan team di bandara soekarno-hatta, Indonesia

                    Hari keberangkatanpun tiba, 10 oktober 2012 tepat hari rabu dengan pesawat pukul 18.00 wib. team kami ada 20 orang yaitu 4 dosen dari tari bapak tuteng suwandi, bapak didin supriadi, bapak ida bagus sudiasa, dan bapak kristiono soewardjo, dari musik ada 3 dosen yaitu ibu dian herdiati, bapak yosep dan bapak arly budiono, dan dari DIKTI ada 2 orang yaitu bapak darsono dan ibu Istri, 1 lagi perwakilan dari UNJ yaitu bapak tjipto. 5 mahasiswi tari yaitu saya, junesya, firda, widya dan annisa, 5 mahasiswa dari musik yaitu kabul, rama, aldian, tomy dan ika. kami ber-20 merupakan team yang dibilang kompak dalam misi ini. keberangkatan dari bandara soekarno hatta menggunakan pesawat etihad dan transit di abu dhabi, serta dilanjutkan dengan berlin airlines dan tiba di tegel airport, jerman sekitar pukul 6 pagi. rasa tak percaya masih terlihat di muka kami, dan setibanya keluar dari dalam bandara menuju ke bus kami pun masih belum percaya, ini seakan mimpi indah kami dan kami tidak ingin terbangun dari mimpi ini. kami saling cubit pipi dan ternyata sakit dan berarti ini kenyataan. udara di luar bandara sangat dingin dan kami mengeluarkan asap bila berbicara seperti film-film di tv, ternyata suhu udara diluar adalah 5C. 

keadaan pagi hari di tegel airport, Jerman
keadaan di dalam tegel airport, kami sedang mengantri untuk pengecekan visa
terlihat banyaknya barang yang kami bawa dari jakarta untuk siap pentas di jerman, barang-barang tersebut adalah alat musik tradisional, seperti arumba, kenong, gendang, dll. serta kostum tari dan pemusik.

kebersamaan disaat mengangkat barang-barang bawaan dari dalam bus, setibanya di KBRI Jerman.


                 Setelah barang-barang masuk ke dalam bus dari kedutaan besar republik Indonesia di jerman, kami siap diantarkan menuju KBRI untuk bertemu dengan bapak Eddy. diperjalanan dari tegel airport menuju KBRI di berlin kami melihat-lihat pemandangan jerman yang indah. awalnya kami senang dengan udara dingin ini, tapi lama-lama dinginnya ini menusuk hingga ke tulang. beberapa menit kemudian kami tiba di di KBRI. kedatangan kami ternyata telah ditunggu oleh orang-orang di KBRI. ibu-ibu disana sangat baik dan ramah kepada kami. kami dikenalkan dengan beberapa staff atikbud KBRI seperti dorothee, pak beben, dan om enji yang akan memandu kami untuk acara di museum dahlem. kami berkumpul di rumah budaya, disana kami telah disiapkan makanan untuk sarapan, yaitu bubur ayam dan kue-kue. kami kaget ternyata bubur ayam buatan ibu-ibu di kbri enak sekali, dan tidak kalah enak dengan bubur ayam di Indonesia. setelah sarapan, kami berlatih lagi untuk penampilan kami di museum dahlem besok. hari itu merupakan hari untuk workshop yang diselenggarakan oleh KBRI untuk orang-orang jerman maupun orang indonesia yang tinggal di jerman. workshop ini adalah kegiatan pengenalan dan pelatihan alat musik tradisional Indonesia yaitu arumba disertai dengan gerak tarinya. workshop ini diikuti oleh beberapa ibu-ibu orang Indonesia yang tinggal di jerman. pada workshop itu para peserta dilatih untuk dapat memainkan alat musik dan ada beberapa ibu-ibu yang dilatih untuk menari. setelah dilatih beberapa kali, mereka menampilkan tarian dan musik yg sudah dilatih di rumah budaya tersebut. teidak disangka ternyata mereka dapat melakukan hal tersebut, walaupun ada seorang ibu yang tidak mau menari dan lebih senang kebebasan untuk menari dan bermain musik. workshop selesai kami pun berpindah untuk menuju penginapan kami. penginapan kami tidak jauh dari KBRI, penginapan tersebut terletak di sebelah kiri KBRI.

 
sarapan pagi di rumah budaya, KBRI Jerman 

 
workshop tari dan musik yang diselenggarakan di Rumah Budaya, KBRI Jerman. 

  
latihan tari dan musik di hari pertama kedatangan di rumah budaya KBRI Jerman untuk persiapan penampilan di museum dahlem tanggal 12 oktober 2012.

                
                        Setelah tiba di penginapan A&O Hostel Hotel di Berlin, Jerman, pak arly selaku humas di team kami memesan beberapa kamar untuk kami istirahat hari itu. ternyata kita baru bisa cek in pukul 15.00 waktu Jerman. akhirnya kita menunggu di lobby hotel sampai jam 3. setelah selesai cek in, kami semua memasuki kamar masing-masing dan beberes dengan barang-barang bawaan kami. saya satu kamar dengan junesya. dikamar kami mengeluarkan barang-barang makanan kami terlebih dahulu agar dapat di cek yang mana yang didahulukan untuk dapat dimakan. setelah itu kami mandi dan kami istirahat untuk persiapan besok pagi geladi di rumah budaya dan siangnya menuju ke museum dahlem untuk pementasan pertama.
 
berfoto di depan rumah budaya KBRI Jerman.

 
berfoto di depan penginapan A&O Hostel Hotel sebelum berangkat menuju rumah budaya KBRI Jerman untuk berlatih terlebih dahulu sebelum geladi di Museum Dahlem.


                   Latihan di rumah budaya pun selesai, team art mission mempacking kembali alat musik untuk dibawa menuju ke museum dahlem. yang laki-laki mempacking alat musik dan yang perempuan mempacking kostum dan alat make up yang dipakai untuk penampilan nanti malam. setelah semua dimasukkan ke dalam bus dan sudah di cek-cek kalau tidak ada yang tertinggal, akhirnya kami seluruh team dan didampingi oleh om enji menuju ke museum dahlem. setelah sampai di musium dahlem, kami mengeluarkan semua barang-barang yang telah dibawa dan ternyata ada yang tertinggal, yaitu perhiasan untuk Tari Kebyar Kipas. ternyata koper tersebut ada di dalam kamar saya dan junes, dengan rasa takut kami mencoba untuk berbicara kepada pak arly, dan beliau menyuruh kami untuk kembali ke hotel. setelah pak arly berbicara dengan om enji, akhirnya saya dan junes kembali ke hotel di antar oleh pak beben sekalian untuk mengambil makanan di Rumah Makan Nusantara. sesampainya di KBRI saya dan junes langsung berlari menuju penginapan kami untuk mengambil koper tersebut, setelah itu kami kembali lagi ke KBRI untuk menunggu pak beben mengantarkan kami kembali ke Museum Dahlem. sebelum menuju ke Museum Dahlem, kami mampir ke Restaurant Nusantara untuk mengambil makan siang team art mission di museum dahlem. Restoran Nusantara ternyata adalah rumah makan dengan berbagai makanan Indonesia dan para pelayan serta kokinya juga merupakan orang Indonesia. dirumah makan tersebut kami bertemu dengan orang-orang Indonesia yang sedang makan. kebanyakan dari mereka bilang rumah makan nusantara ini merupakan satu-satunya rumah makan yang sering mereka kunjungi apabila sedang rindu dengan masakan Indonesia. disana tersedia mpek-mpek, mie ayam, baso, ayam, terong balado, capcay dll. makanan yang telah dipesan oleh Dorothee untuk team di museum dahlem pun selesai disiapkan, selanjutnya perjalanan kami yaitun menuju ke museum dahlem untuk geladi bersih dan persiapan pentas.
 
berfoto di depan rumah makan Nusantara, Berlin-Jerman

                  Pementasan di Museum Dahlem dimulai pukul 19.00 waktu Jerman. pementasan dibuka dengan gema nusantara, yaitu perpaduan musik sunda, betawi dan bali di dalam 1 pertunjukkan musik. kemudian dilanjutkan dengan lagu yang dibawakan oleh Ika mahasiswi jurusan seni musik UNJ dengan diiringi musik live dari arumba yang dimainkan oleh mahasiswa dan dosen seni musik dan seni tari UNJ. selanjutnya adalah pementasan Tari Kebyar Kipas dari Bali yang dibawakan oleh mahasiswi jurusan seni tari UNJ. selesai menari kebyar kipas, para penari pun langsung kebelakang panggung untuk berganti pakaian tari angin mamiri dari Sulawesi Selatan dengan waktu hanya 5-7 menit saja. kemudian setelaah pertunjukkan tari angin mamiri dilanjutkan dengan lagu-lagu lagi dan terakhir ditutup oleh Tari Mambri dan Lagu Lisoi. setelah penampilan selesai kami seluruh pemain serta penari memberi hormat dan kembali menuju tempat ganti baju, ternyata tepuk tangan penonton tidak berhenti dan itu berarti mereka masih menginginkan kami untuk tetap pentas kembali, mereka bilang "tugabe" yang artinya lagi. akhirnya sebagai penutup kami memberikan penampilan terkahir yaitu sosial dance dimana penari menari bersama dengan beberapa penonton diatas panggung. akhirnya mereka mengerti dan tidak bilang tugabe lagi. sebagai tanda terimakasih kami diberikan bunga mawar oleh dubes RI di Jerman yaitu Bapak Eddy. 


social dance yang dilakukan diatas panggung oleh para penari dengan beberapa penonton sebagai penutup acara Pelangi Nusantara di Museum Dahlem, Jerman.

Gema Nusantara yang dibawakan oleh mahasiswa Seni Musik UNJ dan Dosen-dosen dari jurusan seni musik dan seni tari UNJ di Museum Dahlem, Jerman.

penampilan lagu

Tari Kebyar Kipas dari Bali dengan koreografer Ida Bagus Ketut Sudiasa yang ditarikan oleh mahasiswi Seni Tari UNJ di Museum Dahlem, Jerman

Tari Angin Mamiri dari Sulawesi Selatan dengan Koreografer B. Kristiono Soewardjo yang ditarikan oleh mahasiswi Seni Tari UNJ di Museum Dahlem, Jerman.

Tari Mambri dari Papua dengan koreografer Ida Bagus Ketut Sudiasa yang ditarikan oleh mahasiswi Seni Tari UNJ di Museum Dahlem, Jerman.

foto bersama seluruh pendukung team Art Mission UNJ-Germany dengan Kedubes RI di Jerman


foto terakhir beberapa team misi budaya UNJ  bersama bapak Eddy dan staff KBRI di dalam rumah budaya sebelum keberangkatan pulang kembali ke Indonesia.